Rabu, 10 Oktober 2012

Bayangan yang bukan hitam



Mengapa ? Setiap aku pergi selalu kau ikutkan bayanganmu. Bayangan yang terus menghantuiku. Aku tidak mempermasalahkan bayanganmu untuk ikut bersamaku, tapi karena bayanganmulah yang membuatku terus mengingat apa itu kenangan.Aku kembali mengingat kenangan dari setahun lalu. Benar-benar tidak menyangka aku dapat menyimpan rasa sejauh ini. Mengingat kenangan 7 bulan lalu. Aku bingung, aku harus menjadi Kugy atau Luhde ? Semua terlalu susah untuk dicampuradukkan. Terlalu susah untuk diingat kembali dan itu malah akan membuatku semakin susah melepas bayang-bayangmu.
7 bulan dan aku benar-benar sayang padanya . Jika aku harus merelakan bayang-bayang itu lepas, aku akan melepas paksa bayang-bayang itu hanya padanya yang benar-benar kusayangi, temanku tercinta. Aku rela menjadi Luhde di sini, tapi aku mungkin juga akan menjadi Kugy. Aku akan memilih kebahagiaan yang terbaik untukmu temanku (˘˘̩ƪ)

Selasa, 09 Oktober 2012

Aliran dan krayonku



Di tengah rintik hujan aku mengaduh. Mengaduh mengapa tiada satupun suratku yang sampai ke laut. Aliran air di sekolah hanya selokan kamar mandi yang airnya harus kita bikin sendiri. Aku tersenyum, tapi samar. Seperti hanya membuat garis yang sedikit melengkung di wajahku. Aku belajar bagaimana bintang mencintai matahari, atau ketika hujan setia menunggu pelangi. Setidaknya, aku sudah belajar kan ? Aku sudah belajar. Mengetahui seindah apa rasa kecewa itu. Sebesar apa rasa indah yang terselip di balik kerealistisan dunia ini. Aku belajar dari jalannya perahu kertas saat hujan.Aku belajar mengerti, bagaimana warna indah itu tercipta. Aku mencoba untuk mewarnai duniaku dengan krayonku sendiri. Krayonku memang hanya 12, tapi 12 warna itulah yang mewarnai duniaku. Mencampur aduk dan merealistiskan khayalanku. Aku tidak pernah belajar berbohong. Aku tau, setiap perahu kertas akan jujur. Terutama saat rintik hujan mulai membasahinya  ʃƪ