Kamis, 12 Februari 2015

Kasih Sayang Kakak

Semuanya karena sepanjang hidup ketiga gadis kecil kakak-beradik itu telah menyaksikan bagaimana ibu dan Enong berjuang untuk mereka. Enong bekerja keras menjadi pendulang timah sejak usianya baru 14 tahun. Ia berusaha sedapat-dapatnya memenuhi apa yang diperlukan ketiga adiknya dari seorang ayah. Dibelikannya mereka baju Lebaran, diurusnya jika sakit, dan ia menangis setiap kali mengambil rapor adik-adiknya. Sebab, saat menandatangani rapor yang seharusnya ditandatangai ayahnya itu, ia rindu pada ayahnya.
Ania dengan cepat tumbuh remaja. Perlahan-lahan ia mengerti pengorbanan Enong dan merasa kasihan. Ia minta berhenti sekolah karena ingin membantu. Enong melarangnya. Suatu ketika, Enong mengajak Ania ke sebuah toko di Tanjong Pandan. Ia membelikan adik pangkuannya itu baju yang bagus.
“Lebaran masih lama. Mengapa Kakak membelikanku baju?”
Enong tersenyum.
“Karena aku ingin kau tetap merasa engkau cantik.” Enong berlalu. Ania menangis di dalam toko itu sampai tersedak-sedak.
Bersusah payah Enong membujuk Ania. Tubuhnya yang kekar seperti lelaki karena bertahun-tahun mendulang timah merengkuh tubuh adiknya. Tangannya yang kasar membelai-belai rambutnya. Sungguh sebuah pemandangan memilukan yang akan melekat lama dalam kenanganku. Betapa besar hati perempuan itu.


Setiap saat saya membaca bagian ini dari novel Cinta dalam Gelas karya Andrea Hirata, selalu saya terharu. Di masa modern seperti ini, ternyata masih terlihat kasih sayang dari seorang kakak kepada adiknya. Kasih sayang sederhana yang ditunjukkan kakak dengan membelikan adiknya baju dari uang hasil keringatnya sendiri. Betapa langka menemukan jenis kasih sayang seperti itu di tengah-tengah orang banyak yang mulai menganggap cinta kasih seperti batu yang jika bosan tinggal dilempar dan mencari batu lain yang lebih bagus. Sudah jarang ada kakak yang mau mengurus adiknya saat sakit. Banyak remaja yang mempunyai saudara tapi kurang peduli terhadap saudaranya. Karena kasih sayang itu tidak butuh yang mewah, cukup sederhana dan tulus saja kok.