Alhamdulillah
kita bisa ketemu di sini :D Kenapa temanya GALAU ?? Lah , skarang kan lagi
jaman-jamannya anak galau . Noh , iklannya telkomsel , axis , im3 . Pada
Galau-Galauan kaan ? Sejujurnya aku juga pernah galau kok K biasalah remaja mameen Xp *sekarang nggak*
Sobat muda
muslim, termasuk yang lagi jadi sorotan saat ini, meskipun udah berbulan-bulan
sih sebenarnya, adalah masih banyaknya di antara kamu yang hidupnya merasa
‘galau’. Oya, istilah galau ini kalo nyari di internet jadi banyak macamnya
(tergantung siapa yang menginginkan maksudnya): ada yang bilang galau adalah
suatu keadaan ketika suasana hati menginginkan kebebasan, namun ada yang
mengikat, nggak mau lepas. Ditemukan juga istilah galau adalah suatu keadaan
dimana kita memikirkan suatu hal secara berlebihan, bingung apa yang harus
dilakukan dengan suatu hal ini—dengan pikirannya sendiri sehingga menimbulkan
efek emosi melabil, pikiran pusing, dan mendadak insomnia. Tapi kalo di Kamus
Besar Bahasa Indonesia, galau itu artinya sibuk beramai-ramai, sangat ramai
atau kacau tidak karuan (pikirannya). Meski sedikit berbeda, tapi penampakan
umum ‘penderita’ galau adalah sering resah dan suka mengeluh, masalah pribadi
(sengaja) diumbar ke publik (via facebook atau twitter), self-centered
alias kalo ngomong lebih banyak tentang “keakuannya”. Ckckck… kamu termasuk
yang galau nggak nih? Pletak! #nepukjidat.
Ya, kehidupan
ini bagi orang-orang yang galau serasa sempit. Dunia tak lagi indah, nikmat
hidup tak lagi terasa. Inginnya menumpahkan segala kesah dan keluh, menganggap
bahwa dirinya paling menderita di seluruh dunia (BTW, lagu jadul Bang Hamdan
ATT, “Termiskin di Dunia” bisa tersaingi nih! Hahaha!). Kamu yang merasa lagi
galau karena putus cinta, galau dapat nilai fisika berbentuk sisir (maksudnya
dapet nilai E alias nggak lulus) makin membuat hatimu remuk redam, wajahpun
nggak karuan jadinya bagai pinang diinjek hansip. Hedeuuh, dunia bagimu ibarat
altar penyiksaan paling kejam yang pernah kamu rasakan, sehingga perlu memasang
status di facebook: “Afgan mode on” alias SADIS. Hehehe…
Mengapa harus galau?
Mas en mbak bro ,
nggak cukupkah Allah Swt. ngasih nikmat buat kita? Nggak nyadar kalo kita udah
diberi waktu untuk hidup? Saat kita bangun pagi, membaca doa, lalu berpikir
sejenak: “Aku masih hidup, terima kasih ya Allah. Engkau telah memberikan
kesempatan bagiku untuk menjemput karunia-Mu yang besar dan berlimpah di dunia
ini”. Subhanallah, kalo semua remaja dan umat manusia ini berpikiran demikian,
rasanya sedikit, atau malah nggak ada yang galau dalam hidupnya. Seberat apapun
masalah yang dihadapi, nggak akan berkeluh kesah dan putus asa. Sebaliknya,
akan kian semangat mencari solusinya dengan tetap mengharap ridho Allah.
Rasa-rasanya di antara kaum muslimin umumnya
sudah pernah membaca surat ar-Rahman. Ya, pasti akan berkesan dengan
diulang-ulangnya hingga 31 kali ayat: Fa-biayyi alaa’i Rabbi kuma
tukadzdzi ban (“Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?”).
Ayat ini diletakkan di akhir setiap ayat yang menjelaskan nikmat Allah Ta’ala
yang diberikan kepada manusia. ‘Seolah-olah’ Allah Swt. mempertanyakan kepada
kita: “NikmatKu yang mana yang kamu dustakan?”
Jika kita sedang berhadapan dengan seseorang
yang mempertanyakan dengan pertanyaan seperti itu kepada kita, rasanya kita
akan takut ketika kita memang mendustakan pemberiaan orang tersebut. Apalagi di
hadapan Allah Swt.? PertanyaanNya terasa sangat menghunjam dada kita. Sesak
rasanya. Meski kita tak mendustakan nikmatNya, namun tetap saja ada rasa
khawatir, “jangan-jangan banyak juga nikmat yang tak terasa yang kita lupa
bersyukur kepadaNya, atau bahkan tak menganggapnya sebagai nikmat”. Kita pantas
takut.
So,
nggak ada alasan untuk galau kan? Allah Swt. udah ngasih begitu banyak
kenikmatan bagi kita. Ngapain juga kudu nulis status di facebook: “Oh tuhan
tolonglah aku , hapuskan rasa cintaku . akupun ingin bahagia walau tak bersama
diaa ..” Wedew! Cemen banget. Atau nge-twit gini: “Tuhan nggak adil, aku tak
pernah bisa bahagia” Astaghfirullah. Ckckck.. jangan sampe kayak gitu Bro en
Sis! Nggak boleh berburuk sangka kepada Allah Swt. Lagian, ngapain juga nulis
di facebook yang bisa dibaca ribuan teman kamu atau ribuan follower-mu di
twitter, apakah ingin seluruh dunia tahu tentang kamu? Saya punya buku harian,
yang isinya hanya saya yang tahu. Keluh kesah tetap ada, tapi saya menguncinya
dengan rapat di buku harian. Orang lain tak boleh tahu. Kalo sekarang? Hehehe..
facebook dan twitter udah jadi sarana penampungan dan publikasi galau kamu.
Halah!
‘Curhat’sama Allah
Swt.
Sebagai orang yang beriman kepada Allah
Swt., nggak pantes banget kalo kita berkeluh kesah, putus asa, dan mengumbar
kegalauan kamu ke seantero penduduk bumi. Cukup Allah Ta’ala saja sebagai
tempat kamu ‘curhat’. Orang lain belum tentu bisa semuanya membantu
kesulitanmu, tetapi Allah Swt. insya Allah pasti akan menolongmu. Jadi selalu
ingat Allah di kala hatimu resah, gelisah, gundah gulana bin galau.
Allah Swt berfirman: “(yaitu) orang-orang
yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah,
hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.” (QS ar-Ra’d
[13]: 28)
Salah seorang ulama salaf berkata: “Sungguh
kasihan orang-orang yang cinta dunia, mereka (pada akhirnya) akan meninggalkan
dunia ini, padahal mereka belum merasakan kenikmatan yang paling besar di dunia
ini”, maka ada yang bertanya: “Apakah kenikmatan yang paling besar di dunia
ini?”, Ulama ini menjawab: “Cinta kepada Allah, merasa tenang ketika
mendekatkan diri kepada-Nya, rindu untuk bertemu dengan-Nya, serta merasa
bahagia ketika berzikir dan mengamalkan ketaatan kepada-Nya” (Dinukil oleh
imam Ibnul Qayyim rahimahullah dalam kitab “Igaatsatul lahfaan” (1/72)
Sobat muda muslim pembaca setia gaulislam,
bertakwalah kepada Allah Swt., insya Allah masalah yang kita hadapi ada jalan
keluarnya dan tawakkallah kepada Allah Swt, insya Allah Dia akan mencukupkan
keperluan kita. Sebagaimana dalam firmanNya (yang artinya): “Barangsiapa
bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan
memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang
bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya.” (QS
ath-Thlaaq [65]: 2-3)
Ayat ini adalah janji Allah Swt. Kita wajib
mempercayainya. So, nggak usah galau atas segala kesempitan dan
kesusahan yang kamu hadapi. Takwa dan tawakkal kepada Allah Swt akan
menentramkan pikiran dan perasaan kita. Tetap berdoa kepadaNya minta dimudahkan
dalam segala urusan kehidupan kita. Insya Allah ada jalan keluarnya.
Tips sederhana
Mbak bro en mas bro, nih ada sedikit tips
praktis yang insya Allah bisa membantu kamu ngilangin galau: Pertama, jangan
putus asa. Benar sobat. Nggak perlu untuk putus asa. Kegagalan bukanlah
akhir dari segalanya dalam hidup kita. Realistis saja. Ibarat dua sisi mata
uang, kalo yang satu adalah kegagalan, maka sisi lainnya adalah keberhasilan.
Jadi, masih ada kesempatan untuk mencobanya lagi. Maju terus pantang mundur dan
jangan galau
Kedua, belajar dari kesalahan. Hidup
ini penuh dinamika sobat. Kemarin kita boleh gagal. Tapi esok, jangan terulang
lagi. Itu sebabnya, pelajari kenapa kita gagal. Mungkin ada kesalahan yang kita
lakukan. Mending pelajari dan perbaiki kesalahan itu ketimbang ngumbar galaumu.
Ketiga, galang dukungan. Nggak usah malu
untuk meminta dukungan dari pihak lain. Apalagi jika kekuatannya bisa
memperbaiki kegagalan dan kegalauan kita. Kita bisa lakukan itu untuk
meningkatkan semangat dan kinerja kita. Jadi gandeng teman, ortu, guru dsb
untuk membantu atasi kegalauanmu selama ini.
Keempat, baca biografi orang yang sukses
dalam hidupnya. Kamu bisa baca kisah para sahabat rasulullah saw., dan
juga orang-orang sukses jaman kiwari. Siapa tahu bisa tambah bikin semangat.
Coba aja ;)
So,
meski banyak generasi galau, don’t follow. Sebaliknya, ajak mereka supaya nggak
galau lagi. Penulis juga pernah galau kok . pernah ngetwit gituan , bikin
status gituan , yah tapi sekarang udah tobat kok … ^^
![]() |
0 komentar:
Posting Komentar