Sabtu, 07 Maret 2015

Siapa Dia?

Sekali lagi dia terbatuk-batuk parah. Wajahnya pucat seakan kehabisan darah. Aku tak tau siapa dia. Aku menyimpan iba sambil mengobatinya. Memberikan obat batuk serta minyak kayu putih untuk melegakan tenggorokannya sesaat.

Aku sedang menjalankan piket pmr hari ini. Dan tiba-tiba ia masuk ke uks sambil memegang dadanya. Ia tidak mengeluh atau mengatakan sakitnya padaku, tapi hanya tersenyum.

"Terima kasih, petugas pmr." katanya pelan. Suaranya parau namun melekat jelas dalam pendengaranku. Aku hanya mengangguk. Dan dia kembali ke kelas.

Seminggu berlalu. Sekolah sedang sibuk-sibuknya karena sebentar lagi ada HUT Sekolah. Begitu pula PMR. Di balik kemeriahan HUT Sekolah, pasti akan ada yang jatuh sakit. Entah karena kelelahan, kepanasan atau apapun. Di saat itulah PMR siap menangani. Dan aku adalah koordinator PMR yang akan menangani siswa yang mengalami luka.
***
Akhirnya, HUT Sekolah pun dimulai. Semua terlihat ceria dan senang. Ada banyak penampilan di panggung. Setiap kelas diwajibkan member penampilan berdurasi lima menit. Kelasku, X-A menampilkan lawakan berupa menirukan gaya boyband. Aku menunggu penampilan lucu teman-temanku sambil berdiri di depan UKS. Letak UKS di dekat panggung. Kami PMR berjaga-jaga jika saja ada yang sakit atau pingsan.

“Sekarang, kita akan melihat penampilan dari kelas………. Sepuluh A!” ucap pembawa acara.

“Yeeeee!!!”

Kudengar sorak ceria itu dari teman-temanku yang mendukung dari samping panggung. Baru saja melihat mereka berdiri, tawaku sudah berderai. Boyband lawak itu terdiri atas lima orang. Mereka menirukan gaya boyband dan menari dengan cara aneh sehingga membuat semua orang tertawa. Bahkan guru-guru pun sampai keluar dari ruang guru saking hebohnya mendengar teriakan dan tawa penonton.

Ternyata ada kesalahan. Di menit keempat, salah satu temanku tak sengaja tersandung kabel pengeras suara sehingga ia terjatuh dan peralatan pengeras suara lain ikut berjatuhan. Begitu pula panggungnya mulai doyong. Semua orang berlari panik menjauhi panggung. Aku dengan segera berlari untuk menyelamatkan temanku yang jatuh. Setelah menolongnya dari lilitan kabel, aku menyuruhnya segera pergi dari panggung.

Hingga, ada suara benda jatuh. Dan segalanya samar.

“Petugas PMR, bangun. Kok petugas PMR malah terluka? Seharusnya petugas PMR itu nggak luka.” Itu suara yang kudengar.

Suara itu lagi. Suara yang telah berhari-hari tanpa sengaja aku rindukan. Aku membuka mata perlahan. Di pandanganku, ada wajahnya. Ia tersenyum seperti saat pertama kami bertemu.

“Petugas PMR, ini hansaplast. Di tangan dan dahimu ada luka. Pasang sendiri, ya. Aku takut dosa.” Katanya.

“Jangan panggil petugas PMR. Namaku Alia.”

Ia hanya mengangguk dan tersenyum. Setelah itu mengucap salam dan pergi dari hadapanku. Siapa dia? Aku lupa bertanya namanya.

diikutsertakan dalam #QuizDy
https://www.facebook.com/notes/dy-lunaly/quizdy-are-you-stalker-or-php-er/433948023439769?notif_t=like

1 komentar:

Unknown mengatakan...

Alia? Embel-embel modus nama sendiri?
Aku suka ini hehe (y)
-Akabane-

Posting Komentar